Dosen Prodi Kebijakan Pendidikan melakukan Penelitian "Academic Ethics in Honesty Character Using Artificial Intelligence in the Era of Society 5.0: Comparative Study Japan - Indonesia"
(Jepang, 04 November 2023) Pada era digital yang semakin berkembang, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Namun, dengan kemampuan yang semakin canggih, muncul pula berbagai pertimbangan etika yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan teknologi AI, terutama di lingkungan akademik. Di tengah hal ini, sebuah penelitian terbaru dari Prodi Kebihajakan, Departemen Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyoroti pentingnya etika akademik dalam penggunaan AI di dunia pendidikan.
Penelitian ini, dilakukan oleh tim peneliti dari Prodi Kebijakan Pendidikan UNY yaitu oleh Dr. Shely Cathrin, Prof. Dr. Farida Hanum, Prof. Dr. Siti Irene Astuti D, Dr. Ariefa Efianingrum, Suyantiningsih, serta dari Tokyo Gakugei University yaitu Prof. Dr. Masami Hayashi, merupakan hasil kerja sama internasional antara Jepang dan Indonesia. Dengan judul "Academic Ethics in Honesty Character Using Artificial Intelligence in the Era of Society 5.0: Comparative Study Japan - Indonesia", yaitu sebuah penelitian komparatif telah dilakukan untuk membandingkan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam konteks akademik antara mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan mahasiswa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih dalam mengenai pentingnya etika akademik dalam menggunakan kecerdasan buatan, khususnya dalam menjaga dan menanamkan nilai karakter jujur pada penggunaan teknologi AI. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengeksplorasi sikap, pengetahuan, dan praktik mahasiswa terkait dengan penggunaan teknologi AI dalam hal etika akademik. Penelitian ini merupakan langkah awal dalam memahami perbedaan dan persamaan dalam penggunaan teknologi AI di kedua negara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Jepang (TGU) cenderung lebih terbiasa dengan penggunaan teknologi AI dalam konteks akademik dibandingkan dengan mahasiswa Indonesia (UNY). Hal ini terlihat dari tingkat pemahaman mereka tentang layanan AI seperti chat GPT atau aplikasi lainnya. Mahasiswa Jepang juga lebih sering menggunakan teknologi AI untuk membantu dalam mengerjakan tugas akademik, melakukan paraphrase, atau melakukan analisis data.
Namun, meskipun mahasiswa Jepang terbiasa dengan penggunaan teknologi AI, penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap etika akademik dalam penggunaannya tidak jauh berbeda dengan mahasiswa Indonesia. Keduanya memiliki kecenderungan yang sama dalam menjaga integritas akademik dengan tidak menggunakan teknologi AI secara berlebihan dan tetap mengandalkan kemampuan dan pengetahuan mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun terdapat perbedaan dalam tingkat paparan terhadap teknologi AI, pentingnya etika akademik tetap menjadi perhatian utama bagi kedua kelompok mahasiswa.
Selain itu, penelitian menyoroti bahwa kolaborasi dan berbagi pengetahuan tentang teknologi AI di antara mahasiswa dan dosen masih tergolong rendah di kedua negara. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesempatan besar untuk meningkatkan literasi teknologi AI di lingkungan akademik dengan mendorong lebih banyak diskusi dan pertukaran pengetahuan.
Dari hasil penelitian ini, menunjukkan betapa pentingnya etika akademik dalam penggunaan teknologi AI tetap menjadi aspek yang penting, meskipun terdapat perbedaan dalam tingkat paparan dan penggunaan teknologi AI antara mahasiswa Jepang dan mahasiswa UNY. Maka dari itu, diperlukan upaya yang lebih besar dalam melatih dan mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya etika akademik dalam menggunakan teknologi AI. Program-program pelatihan dan pendidikan yang mencakup pemahaman tentang etika penggunaan teknologi AI dan pentingnya kolaborasi dan berbagi pengetahuan perlu diperkuat di kedua negara untuk memastikan bahwa mahasiswa siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital ini.
Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang penggunaan teknologi AI di lingkungan akademik dan mendorong untuk lebih banyak kerja sama antara kedua negara dalam mengembangkan strategi pendidikan yang efektif untuk menghadapi tantangan masa depan.