Pada tanggal 7-8 November 2024, Prof. Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan program Visiting Professor bertema “Multicultural Education and Resilience” di Flinders University, Australia. Program ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya memperluas wawasan dan kolaborasi akademik antara UNY dan Flinders University, khususnya dalam bidang pendidikan multikultural dan penguatan ketahanan mental di lingkungan pendidikan.

Dalam kunjungan ini, Prof. Dr. Siti Irene AD berkolaborasi dengan Assoc. Prof. Amy Hamilton dari College of Education, Psychology, and Social Work, Flinders University. Kedua akademisi tersebut berbagi pandangan dan metode implementasi pendidikan multikultural yang mampu memperkuat daya tahan siswa dalam menghadapi keberagaman budaya, sosial, dan emosional di dunia pendidikan.

Melalui diskusi, sesi presentasi, dan workshop interaktif, Prof. Dr. Siti Irene AD memaparkan pentingnya pendekatan yang inklusif dalam pendidikan yang berbasis budaya untuk mendukung pembelajaran yang adaptif dan tangguh. Program ini juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut, khususnya dalam penelitian terkait inovasi pendidikan multikultural serta pengembangan program pendidikan yang lebih inklusif. Dalam kesempatan ini , Prof. Dr. Siti Irene AD, mengenalkan salah satu kegiatan berbasis budaya yang dapat digunakan untuk membentuk pribadi yang resilien dengan kegiatan membatik . Proses membatik membutuhkan kemampuan untuk fokus, tenang dalam bekerja, komitmen, managemen waktu, berani berkreasi, percaya diri, tertib dan yakin bisa menyelesaikan pekerjaan. Dalam kesempatan ini, dijelaskan tentang jenis batik, proses pembuatan batik, dan praktik dasar dalam membuat batik yang diikuti sangat antusias oleh semua peserta baik mahasiswa, maupun dosen.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama akademik antara UNY dan Flinders University serta mendukung terciptanya generasi pendidik dan siswa yang lebih adaptif, inklusif, dan tangguh di masa depan.